Home Top Ad

Responsive Ads Here

Search This Blog

Makan "makanan bergizi" tiap pekan menjadi salah satu rutinitas bagi kami para Ulat Bunda Cekatan. Berbekal peta belajar, beberap...

Silaturahim Para Ulat Gemas

Makan "makanan bergizi" tiap pekan menjadi salah satu rutinitas bagi kami para Ulat Bunda Cekatan. Berbekal peta belajar, beberapa hari lalu kami sudah mengikuti Camping Ground dan berkenalan dengan banyak mahasiswi lain. Pekan ini, saya pun berkunjung ke rumah beberapa orang kawan baru sambil mengantarkan makanan kesukaannya.

Berikut adalah keempat kawan baru yang sudah saya kunjungi:



Keempat kawan baru tersebut adalah:

  • Annisa Fauziah (IP Depok)

Sebelum saya menyapa, Mbak Annisa lebih dulu membawa "hadiah" berupa pengalaman beliau dalam mengatasi "tsunami informasi". Mbak Annisa juga membuat coretan mind map tentang manajemen gadget yang diambil dari artikel di internet
Saya pun memberikan "hadiah balasan" berupa resume Kulwap mengenai KonMari Gadget yang pernah diadakan Teh Chika, Rektor Institut.

  • Kidung (IP Yogyakarta)

Mbak Kidung merupakan anggota keluarga Temanda (Teman Main Ananda). Saya memberikannya oleh-oleh berupa kisah saya membuat amplop lebaran yang bisa dilakukan bersama Si Kecil di rumah.

  • Sally Dewi (IP Bekasi)

Mirip dengan Mbak Kidung, Mbak Sally juga bergabung di Keluarga Temanda. Karena berminat juga di homeschooling, maka saya memberikan bingkisan berupa salah satu postingan saya mengenai Workshop "A" Home Team yang pernah saya ikuti akhir tahun 2018 lalu.
  • Syafi'ah (IP Malang)

Untuk Mbak Syafi'ah yang sedang gemar belajar desain, saya memberikan pula ide membuat amplop lebaran.

Harapannya, oleh-oleh yang saya berikan saat berkunjung ke kawan-kawan baru ini bisa bermanfaat. Aamiin..

#janganlupabahagia
#jurnalminggu6
#materi6
#kelasulat
#bundacekatan
#buncekbatch1
#buncekIIP
#institutibuprofesional

0 comment(s):

Pekan kelima kami masih diberikan suguhan parade Go Live di grup Facebook. Kami diberi kesempatan untuk mencicipi cemilan dari ulat-ulat di...

Camping Ground Bunda Cekatan

Pekan kelima kami masih diberikan suguhan parade Go Live di grup Facebook. Kami diberi kesempatan untuk mencicipi cemilan dari ulat-ulat di keluarga lain. Selain itu kami para ulat juga diberi kesempatan untuk berkumpul dalam sebuah Camping Ground. 

Cara bermainnya sangat seru. Kami bisa mencari kenalan baru di dalam maupun keluarga kami. Kemudian diskusi akan berlangsung secara personal. Masing-masing akan saling berbagi mengenai keluarga favorit masing-masing. Ada juga yang dengan sukarela membagikan resume cemilannya selama belajar di Kelas Ulat.

Saya memutuskan membagikan nomor Whatsapp saya pada postingan grup Facebook. Alhamdulillah dalam kurun waktu 3 hari, ada 25 Bunda Cekatan yang menghubungi. Senang, karena bertambah 25 orang kawan baru dari berbagai regional lain dan topik belajar yang bermacam-ragam. Berikut adalah ringkasan obrolan dengan kawan-kawan baru yang saya temui.


Jika dikelompokkan, ada 3 keluarga dengan jumlah peserta terbanyak yang baru saja saya kenal. Sesuai peringkat, keluarga tersebut adalah:

1. Keluarga Uluwatu (Manajemen Waktu)
2. Keluarga Inside Out (Manajemen Emosi)
3. Keluarga Teman Main Ananda/Temanda (Bermain Bersama Anak)


Saya sendiri masih memfavoritkan keluarga kecil kami, Manajemen Gadget. Alasan utamanya karena jumlah anggota keluarganya yang sedikit (dari 7 orang sudah bertambah menjadi 29 orang, karena beberapa kenalan baru berminat mencicipi cemilan di keluarga kami). Diskusi jadi berlangsung lebih fokus dan tidak banyak menyita waktu. Alhamdulillah saya mulai bisa menerapkan jam online (di luar waktu kerja, terutama saat di rumah). Konmari gadget pun sudah mulai dapat saya lakukan dengan mengelompokkan aplikasi berdasarkan kategori dan mengeliminasi aplikasi yang tidak urgent digunakan.


Jika divisualisasikan dalam grafik, terlihat bahwa Keluarga Uluwatu memegang peringkat tertinggi dalam hal jumlah teman yang baru saya temukan (9 orang), disusul dengan Keluarga Inside Out (7 orang). Percakapan dengan teman-teman baru ini pun membuat saya mendapatkan ilmu baru. Terlebih karena manajemen waktu merupakan salah satu ilmu yang saya butuhkan dalam peta belajar yang sudah disusun beberapa pekan lalu.

Saya merasa kurang bisa fokus belajar di grup diskusi yang besar. Hal ini juga dibenarkan beberapa kawan saya. Mbak Chitra dari IP Malang juga menyatakan bila ia kurang menyimak diskusi pada grup besar Uluwatu - hanya membaca resume-nya saja, dan lebih merasa nyaman mengikuti diskusi pada grup kecil pilihannya, yaitu manajemen waktu dalam Islam.

Bila dilihat dari regional asal Bunda Cekatan, maka teman baru saya sebagian besar berasal dari:
1. Yogyakarta (4 orang)
2. Kalimantan Selatan (4 orang), dan
3. Malang (3 orang)

#janganlupabahagia
#jurnalminggu5 
#materi5 
#kelasulat
#bundacekatan
#buncekbatch1
#buncekIIP
#institutibuprofesional

0 comment(s):

Pekan keempat Kelas Ulat Bunda Cekatan, saatnya kami melahap makanan besar berupa buah-buah apel yang kami kumpulkan dari sumber ilmu manap...

Melahap Apel Manajemen Gawai dan Manajemen Waktu

Pekan keempat Kelas Ulat Bunda Cekatan, saatnya kami melahap makanan besar berupa buah-buah apel yang kami kumpulkan dari sumber ilmu manapun. Tentunya tetap berpegang pada peta belajar ya, supaya tak tersesat. Kami diperbolehkan ngangsu kawruh berpindah-pindah ke keluarga lain untuk mencari ilmu yang lebih luas.

Saya sendiri memilih tetap tinggal di dalam keluarga kecil "Manajemen Gawai" dan mengambil ilmu dari kulwap yang diselenggarakan di grup HIMA regional mengenai "Manajemen Waktu". Kulwap ini memilih narasumber Teh Euis Kurniawati dari IP Surabaya. Beberapa ilmu mengenai mengelola waktu mengerucut menjadi mengelola aktivitas, waktu, dan stress.

Pembatasan penggunaan gawai ternyata tidak sesaklek yang saya bayangkan sebelumnya.
Prinsipnya adalah menjawab pesan ketika sempat, sesuai dengan jadwal online yang sudah ditetapkan sebelumnya.






#janganlupabahagia
#jurnalminggu4
#materi4
#kelasulat
#bundacekatan
#buncekbatch1
#buncekIIP
#institutibuprofesional

0 comment(s):

Belajar tak seru jika tidak berada dalam komunitas yang sama. Di minggu ketiga ini, kami dikumpulkan ke dalam 40 keluarga yang seminat. Jen...

Keluarga Manajemen Gawai: Tujuh Ulat Berburu Makan

Belajar tak seru jika tidak berada dalam komunitas yang sama. Di minggu ketiga ini, kami dikumpulkan ke dalam 40 keluarga yang seminat. Jenis "makanan" yang sama akan memudahkan kami para ulat mencari bekal dan mengunyah ilmu yang sejenis.

Saya bergabung dengan "Keluarga Manajemen Gadget" atau "Keluarga Manajemen Gawai". Dengan Kepala Keluarga Mbak Linda Kurniawati yang sedang menunggu saat-saat persalinan, kemudian diwakili oleh Mbak Novalia Abd. Rahman, diskusi berjalan lancar meski harus menunggu ketujuh ulat mencari waktu yang tepat. Platform diskusi yang kami gunakan adalah Whatsapp Messenger.

Berikut adalah hasil diskusi yang dirangkum dalam sebuah poster:
Kendala yang kami hadapi dalam manajemen gawai di antaranya adalah ketergantungan pada gawai karena: 
  • 1. Sering jadi tempat curhat
  • 2. Muncul ide tulisan sewaktu-waktu, harus segera ditulis. Atau justru ide muncul dari scrolling timeline
  • 3. Tidak enak mengabaikan chat orang lain
  • 4. Tanggung jawab komunitas online/ranah publik
  • 5. Membaca Quran di ponsel, ponsel berlaku sebagai asisten online (agenda/pengingat)


Makanan yang sudah kami dapatkan dan siap dikunyah bersama-sama adalah sebagai berikut:
  • 1) https://www.ibuprofesional.com/amp/gadget-hours-manajemen-online-ibu-profesional
  • 2) https://muslimahgreentrepreneur.wordpress.com/2015/02/19/manajemen-gadget/amp/
  • 3) https://www.facebook.com/groups/komunitasibuprofesional/permalink/570252723546630/
  • 4) https://catatanamandapw.wordpress.com/2018/08/06/kiat-kiat-melakukan-menejemen-gadget-bagi-seorang-ibu/amp/
  • 5) http://duniaattaya.blogspot.com/2015/04/management-gadget.html?m=1
  • 6) https://catatanshinitchan.wordpress.com/2017/11/24/management-gadget/amp/
  • 7) https://www.alona.co.id/lifestyle/cara-mengatur-waktu/


Rencana yang kemudian kami susun untuk dapat menerapkan manajemen gawai dengan baik adalah:
  • 1. Menyusun peruntukan gawai dalam 4 kuadran dan membuat jadwal penggunaannya
  • 2. Meminimalisir penggunaan gawai dengan: mengalihkan agenda/aktivitas di papan jadwal, bukan di gawai; menulis outline tulisan di buku catatan; menyelesaikan naskah di laptop/PC, bukan ponsel
  • 3. Menyusun daftar kegiatan bersama gawai dalam 4 kategori: ranah publik, ranah kebahagiaan, membersamai anak, dan investasi akhirat
  • 4. Membuat jadwal kegiatan di tempat yang mudah terlihat, rlevaluasi dan revisi jika belum selesai
  • 5. KonMari gawai tiap pekan
  • 6. Membuat jadwal online dengan gawai, terutama jadwal online di rumah, lalu menginformasikan pada rekan kerja. Jika perlu, menerapkan NO GADGET di rumah.
  • 7. Uninstall aplikasi yang tidak menunjang produktivitas (misalnya Facebook)
  • 8. Memindahkan dokumentasi dan file penting ke laptop/hard disk external
  • 9. Reward dan punishment


#janganlupabahagia
#jurnalminggu3
#materi3
#kelasulat
#bundacekatan
#buncekbatch2
#buncekIIP
#institutibuprofesional

0 comment(s):