Home Top Ad

Responsive Ads Here

Search This Blog

Kakak takut printer, Bu  Si Kecil Fatha sering menunjukkan ketakutannya pada benda-benda elektronik bersuara keras. Beberapa saat ya...

Ide Permainan Ramadan bersama Si Kecil: Membuat Amplop Lebaran


Kakak takut printer, Bu
 Si Kecil Fatha sering menunjukkan ketakutannya pada benda-benda elektronik bersuara keras. Beberapa saat yang lalu ia panik jika mendengar suara blender dinyalakan. Keadaan berubah ketika kami membuat smoothies  pisang - strawberry - anggur yang rasanya mirip-mirip es krim. Fatha ternyata suka sekali. Sejak melihat proses membuatnya langkah demi langkah, perlahan ia mengerti bahwa blender punya manfaat dalam kehidupan kami sehari-hari. Ketakutannya sedikit demi sedikit dapat dipupus.

Setelah pengakuan Fatha tentang printer, Ibu pun berpikir, printable apa yang dapat kami buat sebagai proyek bersama agar ia tak lagi gentar ketika mendengar suara printer bekerja. Mumpung suasana masih Bulan Ramadan, terlintas untuk membuat amplop angpao yang bisa digunakan saat lebaran nanti. Berbekal laptop, printer, cutter, gunting, penggaris, dan lem, rencana pun dijalankan.

Sebagian alat yang dibutuhkan untuk membuat amplop lebaran ala Fatha


Sebagai bahan utama, Ibu memilih kertas HVS 100 gram. Ingin hati menggunakan kertas glossy. Rupanya setelah diujicobakan dicetak dengan printer kesayangan EPSON L120, hasilnya tak bisa kering sempurna. Pasalnya Ibu belum bisa mengubah setting paper source. Jadi masih menggunakan kualitas kertas standar. Tak mengapa, yang penting kami bisa langsung mengeksekusi proyek ini meski dengan kertas HVS.

Kami mulai membuat pola amplop dengan menggunakan MS Word. Untuk desainnya, kami mengandalkan aplikasi Canva. Ukuran amplop setelah jadi adalah 16 cm x 7 cm. Kira-kira bisa memuat uang kertas tanpa harus dilipat.

Pola amplop setelah dicetak pada kertas HVS ukuran A4 100 gram. Selembar kertas HVS ukuran A4 dapat memuat 2 buah pola amplop.

Selanjutnya, kertas dipotong mengikuti pola. Dianjurkan menggunakan cutter dan penggaris sehingga hasil potongan lebih rapi. Bagian lidah amplop dapat digunting setengah lingkaran sehingga hasilnya lebih manis dan tidak kaku.

Amplop lebaran yang sudah jadi

Amplop dapat diisi beberapa lembar uang kertas tanpa harus dilipat. Anak-anak biasanya menggemari uang kertas baru yang masih licin tanpa guratan.

Jika berminat mengadopsi ide ini, please feel free mengunduh polanya di sini. 
Ada 3 desain amplop, Buibu bebas hendak memilih yang mana. Plus tambahan 1 pola polos. Buibu bisa membuat sendiri desain yang dikehendaki. Ukuran yang disarankan adalah 1600 x 700 pixels.

Berikut pratinjau pola-polanya.

  1. Pola 1 
  2. Pola 2 
  3. Pola 3 
  4. Pola 4 (pola amplop saja) 

Jangan lupa membubuhkan nama sebelum pola dicetak, ya. Pastikan pula ukuran kertas yang akan dicetak adalah A4.

Jika kesulitan mencetak dengan MS Word karena ukuran margin yang terlalu mepet, bisa mengunduh pola versi pdf di sini.

Amplop lebaran Fatha sudah jadi, yeay.. Fatha juga sudah mulai berani mendekat dan melihat printer yang sedang dioperasikan. Meski masih minta digendong, Fatha sedang belajar memupuk nyalinya :) 


Selamat berkreasi bersama Si Kecil. Have Fun :)

0 comment(s):

Belajar mengatur keuangan bukan hanya tugas Ibu. Fatha mulai ikut mempelajari hal ini melalui tantangan level 8. Memahami konsep bahwa ...

Aliran Rasa: Mengasah Kecerdasan Finansial Balita


Belajar mengatur keuangan bukan hanya tugas Ibu. Fatha mulai ikut mempelajari hal ini melalui tantangan level 8. Memahami konsep bahwa rejeki dari Allah tidak melulu berupa uang adalah salah satunya. Misalnya, rejeki berupa waktu luang untuk bisa berkumpul bersama keluarga.

Hal lain yang juga dipelajari Fatha adalah belajar membedakan kebutuhan dan keinginan. Belajar menentukan prioritas mana yang akan ia pilih untuk lebih dulu dicapai, contohnya. Saat ini Fatha sedang berusaha mengumpulkan uang dalam tabungan untuk membeli sepeda idaman.

Alhamdulillah sampai dengan tantangan berakhir, ia masih semangat menabung. Perkiraan Ibu, setelah Idul Fitri Fatha sudah bisa mewujudkan cita-citanya mengayuh sendiri sepeda barunya. InsyaAllah.


Ibu juga belajar banyak dari kegiatan menabung Fatha. Mengelompokkan pengeluaran ke dalam 3 kategori: spend, save, dan share sudah diadaptasi Ibu dalam kehidupan sehari-hari. 

Sebelum Fatha lahir, Ayah Fatha sudah mengajari Ibu membuat pos-pos pengeluaran agar bisa mengelola keuangan dengan baik. Kami menggunakan file folder dengan beberapa sekat partisi.

Saat hamil Fatha, prioritas kami adalah keempat pos tersebut. Meskipun pada akhirnya stroller tidak jadi dibeli karena digunakan untuk kebutuhan lain yang lebih penting :)

Prioritas pos pengeluaran setelah Fatha lahir

Alhamdulillah, sejak memperoleh asupan materi mengenai pengelolaan keuangan dari level 8, kami kembali berbenah dan belajar konsisten mengatur pemasukan dan pengeluaran. Bukankah teladan dari orang tua adalah cara belajar paling baik buat Si Kecil? :)

#AliranRasa
#Level8
#Bunsay4
#KuliahBunsayIIP
#CerdasFinansial
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari

2 comment(s):

Akhir pekan adalah jadwal Fatha "membongkar" celengan jajan. Ia diizinkan membeli es krim atau balon dengan menggunakan uang ya...

Skip Jajan (Mengasah Kecerdasan Finansial Balita)


Akhir pekan adalah jadwal Fatha "membongkar" celengan jajan. Ia diizinkan membeli es krim atau balon dengan menggunakan uang yang telah ia kumpulkan.

Berbeda dari kesepakatan awal, Sabtu ini Fatha belum memanfaatkan haknya. Pasalnya Ibu masih berada di luar kota. Demikian pun Ayah yang baru dapat kembali ke rumah malam hari.

Jadi hari ini, Fatha masih melanjutkan menabung pada tiga buah celengannya. Dan karena tidak jajan, pagi tadi Fatha makan lahap sekali :)



#Harike13
#KuliahBunsayIIP
#Tantangan10Hari
#Level8
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial

0 comment(s):

Hari kelima Ibu bertugas di luar kota, harus berada di lokasi yang sangat susah mendapatkan sinyal telepon. Cerita perkembangan Fatha baru ...

Tentang Skala Prioritas (Mengasah Kecerdasan Finansial Si Kecil)

Hari kelima Ibu bertugas di luar kota, harus berada di lokasi yang sangat susah mendapatkan sinyal telepon. Cerita perkembangan Fatha baru dapat diterima via WhatsApp setelah Ibu tiba di kota.

Uti berkisah bahwa hari inj Fatha sudah dua kali menemukan uang di dalam saku baju Ibu. Tapi Uti melarang Fatha memasukkan uang tersebut ke dalam celengan karena bukan haknya.

Uti juga berkisah bahwa saat diberi uang kertas, Fatha sudah paham, mana yang menjadi prioritas. Ia akan memasukkan nominal uang terbesar ke dalam tabung sepeda. Urutan kedua adalah tabung masjid, dan jumlah paling sedikit untuk jajan es krim atau balon :)

Fatha sendiri yang menentukan, pilihan mana yang ingin segera ia capai tujuannya..


#Harike12
#KuliahBunsayIIP
#Tantangan10Hari
#Level8
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial

0 comment(s):

Kakak mau nasi kebuli.. Begitu jawaban yang terlontar dari bibir Fatha saat Uti bertanya makanan apa yang ia inginkan. Hal itu terjadi be...

Skip Tugas (Mengasah Kecerdasan Finansial Balita)

Kakak mau nasi kebuli..
Begitu jawaban yang terlontar dari bibir Fatha saat Uti bertanya makanan apa yang ia inginkan. Hal itu terjadi beberapa hari yang lalu.

Nah, hari ini di rumah Uti sedang ada pertemuan PKK RW. Uti terngiang kata-kata Fatha tersebut. Diputuskanlah oleh Uti, beliau akan memasak nasi kebuli sebagai suguhan pada saat pertemuan sekaligus untuk memenuhi keinginan Fatha.

Berhubung Uti sedang sibuk mempersiapkan berbagai keperluan, Fatha kemudian dititipkan ke rumah Yangyut. Akibatnya, hari ini Si Kecil belum bisa praktek menabung lagi. Hehehe..

Fatha sedang makan masi kebuli di rumah Yangyut. Nasi kebuli disensor karena masih waktu puasa :p


Nasi kebuli yang sudah ditata di rumah Uti

Oh ya, sudah empat hari ini Ibu Fatha tidak berada di rumah. Panggilan tugas membuat Ibu harus melewatkan beberapa hari tantangan menabung dan belajar finansial ala Fatha..



#Harike11
#KuliahBunsayIIP
#Tantangan10Hari
#Level8
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial

0 comment(s):

Apa kabar tabungan 3S Fatha di hari kesepuluh? Alhamdulillah masih rajin diisi, minimal sehari sekali. Iya, karena Fatha sedang rajin-r...

Belajar Berhemat (Mengasah Kecerdasan Finansial Balita)

Apa kabar tabungan 3S Fatha di hari kesepuluh?

Alhamdulillah masih rajin diisi, minimal sehari sekali. Iya, karena Fatha sedang rajin-rajinnya menabung. Jika menemukan uang logam tercecer di rumah, dengan senang hati ia akan memasukkannya ke dalam celengan.


Nah, selain sibuk dengan tabungan barunya, Fatha juga sedang belajar berhemat. Untuk mengurangi keinginan membeli balon, Ayah dan Fatha membuat sendiri balon 5 warna dari kertas HVS dan sedotan.


Warna balon Fatha lengkap seperti lagu "Balonku Ada Lima": hijau, kuning, kelabu, merah muda, dan biru. Tapi tenang, balonnya tidak bisa meletus. Hehehe

Lewat aktivitas ini Fatha belajar bahwa tidak semua mainan perlu dibeli. Kita bisa mengembangkan kreativitas dengan membuatnya sendiri :)


#Harike10
#KuliahBunsayIIP
#Tantangan10Hari
#Level8
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial

0 comment(s):

Ketika ada Paman atau Bibi yang pulang, itu berarti Fatha terjamin waktu bermainnya. Bahkan kadang-kadang ia diajak bepergian untuk berbela...

Berbelanja Sesuai Kebutuhan (Mengasah Kecerdasan Finansial Balita)

Ketika ada Paman atau Bibi yang pulang, itu berarti Fatha terjamin waktu bermainnya. Bahkan kadang-kadang ia diajak bepergian untuk berbelanja ke supermarket, misalnya.

Ayah Ibu Fatha sepakat untuk menyampaikan poin penting pada Paman Bibi atau kerabat yang sering mengajak Fatha jalan-jalan. Sebisa mungkin membelikan mainan atau makanan yang sudah direncanakan sebelumnya. Tidak impulsif membeli karena tertarik. Sebenarnya hal ini sekaligus merupakan pengingat untuk Ibu Fatha, sih. Bahwa berbelanja sesuai kebutuhan, bukan keinginan.


Jadi saat ikut belanja di supermarket, Fatha hanya akan "menyapa" benda-benda yang sudah dikenalnya. Susu yang biasa ia minum, es krim, atau ikan-ikan hidup dalam akuarium.

Saat ini Fatha masih bisa memahami dan mau diajak kompromi untuk tidak membeli barang-barang di luar perencanaan. 

#Harike9
#KuliahBunsayIIP
#Tantangan10Hari
#Level8
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial

0 comment(s):

Rejeki Allah itu luas Sudah pasti sebagian besar dari kita setuju. Rejeki Allah tak melulu berupa uang. Kesehatan, hati yang bersyukur, b...

Mensyukuri Pertemuan

Rejeki Allah itu luas
Sudah pasti sebagian besar dari kita setuju. Rejeki Allah tak melulu berupa uang. Kesehatan, hati yang bersyukur, bahkan silaturahim yang terjaga juga merupakan bagian dari pemberian-Nya yang berharga.

Bagi Ibu dan Ayah Fatha yang sehari-harinya tak tinggal serumah, kebahagiaan saat bisa berjumpa di akhir pekan tak ternilai harganya. Walau hanya sekadar kruntelan dan berbagi cerita bertiga sambil bergelung selimut di Ahad pagi.

Hal-hal sederhana ingin kami lekatkan dalam kenangan Fatha. Bahwa kasih sayang dalam keluarga tak pernah terbatas jarak maupun waktu. Meski Ayahnya tak bisa tiap hari membersamai, tiap jerih payah Sang Ayah merupakan bukti cintanya pada keluarga.

Dengan begitu kami akan selalu menghargai setiap pertemuan. Di akhir pekan maupun saat-saat bonus lainnya.


Oh ya, Ayah bercerita bahwa hari ini Fatha kembali bersemangat mengisi tabungannya. Terutama tabung spend karena kemarin lusa sudah digunakan membeli es krim. Hehehe..

#Harike8
#KuliahBunsayIIP
#Tantangan10Hari
#Level8
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial

0 comment(s):

Masih dalam rangka suasana akhir pekan, saudara-saudara Fatha berkumpul di rumah. Selain para paman, keluarga Kak Raafi pun datang. Jadilah...

Menahan Diri Part 2 (Mengasah Kecerdasan Finansial Balita)

Masih dalam rangka suasana akhir pekan, saudara-saudara Fatha berkumpul di rumah. Selain para paman, keluarga Kak Raafi pun datang. Jadilah hari ini kami kembali lagi ke Monginsidi Festival :)

Agenda kami masih sama, jalan-jalan di sepanjang Jalan Monginsidi. Karena datang awal, belum banyak stan makanan yang buka. Tempat duduk yang teduh pun masih banyak tersedia. Kami mencicipi pempek hitam. Warna hitam berasal dari bubuk charcoal. Segala jenis makanan berwarna hitam ini memang beberapa tahun terakhir diminati karena uniknya.


Di tengah keramaian seperti ini, tentu saja penjual balon akan mudah ditemui. Fatha sudah "menyapa" balon-balon yang ada di sana. Ia memanggil-manggil balon berbentuk sapi.

"Sapi, Bu, sapi. Guk guk guk, " ia menirukan. Saya meralat bunyinya dengan "mooo" sambil mengingatkan bahwa guk guk adalah bunyi anjing.

Untungnya Fatha tidak kemudian meminta dibelikan balon. Akan tetapi saat melihat pengunjung lain sedang minum es krim, ia sempat merajuk.

"Kakak kan sudah habis 1 cup es krim kemarin. Kita menabung lagi untuk beli es krim beberapa hari lagi ya," Ibu membujuk. Alhamdulillah Fatha mau mengerti. Sebagai gantinya, ia mau makan rice bowl dengan lahap sebagai sarapannya.


#Harike7
#KuliahBunsayIIP
#Tantangan10Hari
#Level8
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial

0 comment(s):

Akhir pekan ini ada acara menarik yang kami tunggu-tunggu: Monginsidi Festival.  Berbagai stan kuliner dan nonkuliner tersaji di sana. Suda...

Menahan Diri (Mengasah Kecerdasan Finansial Balita)

Akhir pekan ini ada acara menarik yang kami tunggu-tunggu: Monginsidi Festival. Berbagai stan kuliner dan nonkuliner tersaji di sana. Sudah beberapa hari sebelumnya, Ibu ingin mencicipi kembali sate gurita yang manis-gurih-empuk dengan bumbu kecap, sambal bawang, dan kemangi.

Bertepatan dengan jadwal mudik Ayah, Om Adhit, serta Om Irwan, jadilah kami berlima berangkat bersama pada hari Sabtu malam. Seperti prediksi sebelumnya, mencari parkir yang dekat lokasi cukup sulit. Akhirnya kami memilih lokasi parkir yang bisa ditempuh dengan berjalan kaki.

Tak ingin berlama-lama, kami langsung menuju stan bebakaran sari laut Juanjegrac. Sembari menunggu antrian gurita dan cumi kami dibakar, Ibu membeli es krim milo yang diidamkan oleh Fatha.

Menyaksikan gurita dan cumi sedang dibakar

Setelah kurang lebih setengah jam menunggu, pesanan kami pun telah siap dibawa pulang. Selain Ibu, rupanya baik Ayah maupun paman-paman Fatha kurang suka keramaian. Jadi kami memutuskan pulang ke rumah. Tentu saja setelah Ibu sempat bertemu teman-teman Ibu tanpa sengaja dan menyapa mereka sesaat.

Saat berjalan menuju tempat parkir, kami berjumpa dengan penjual mainan gelembung sabun. Fatha tertarik melihatnya. Tapi karena membeli mainan tidak masuk dalam budget belanja hari ini, kami pun mengajaknya pulang. Tentu saja sebelumnya kami sampaikan pada Fatha bahwa kita bisa membuat gelembung sabun sendiri di rumah :)

Memperhatikan penjual memeragakan terciptanya gelembung sabun

Ibu bahagia karena kami semua bisa menepati rencana untuk membelanjakan uang seperlunya. Alhamdulillah :)

#Harike6
#KuliahBunsayIIP
#Tantangan10Hari
#Level8
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial

0 comment(s):

Belajar dari pemahaman Fatha tentang beli sepeda kemarin , maka hari ini kami menunjukkan lagi tabungan 3S padanya. Ayah menjelaskan bahwa ...

Menabung (Mengasah Kecerdasan Finansial Balita)

Belajar dari pemahaman Fatha tentang beli sepeda kemarin, maka hari ini kami menunjukkan lagi tabungan 3S padanya. Ayah menjelaskan bahwa sepeda baru akan dibeli setelah uang dalam tabungannya cukup. Ayah juga menyemangati agar Fatha makan dengan lahap.

"Kalau cukup makan, kakak nanti tambah tinggi. Kuat mengayuh sepeda," terang Ayah.


Fatha makin bersemangat menabung karena ingin segera gowes. Hehehe

Ada satu lagi cerita yang dikisahkan oleh Uti. Sepulang mengantar Uti mengambil uang pensiun di Bank, Fatha diajak ke toko kue. Uti menawarkan banyak pilihan kue padanya. Fatha menolak. Dijawabnya,

"Aku tidak mau, Uti tayang."

Akhirnya Fatha hanya memilih satu buah kue bolu. Itu pun setelah "dipaksa" Uti untuk memilih.

Ternyata benar yang disampaikan oleh fasilitator dan kawan-kawan Bunsay kemarin. Selama anak belum kenal jajan, ia hanya akan memilih jenis penganan yang sudah dikenalnya.


#Harike5
#KuliahBunsayIIP
#Tantangan10Hari
#Level8
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial

0 comment(s):

Hari Rabu kali ini terasa lebih istimewa karena Ayah dan Ibu libur. Pukul setengah sebelas pagi, kami sudah berada dalam perjalanan menuju ...

Mengenal Konsep Berbagi (Mengasah Kecerdasan Finansial Balita)

Hari Rabu kali ini terasa lebih istimewa karena Ayah dan Ibu libur. Pukul setengah sebelas pagi, kami sudah berada dalam perjalanan menuju rumah Mbahkung. Sepanjang jalan, Fatha tampak riang gembira menikmati berbagai pemandangan yang ada. Sungai yang membentang ("kolamnya besar, Bu"), perahu-perahu kecil yang dijalankan para pencari ikan ("Kakak mau makan ikan", serta pohon-pohon kopi yang sayangnya belum berbunga.

Sesampainya di sana, Ayah kerja bakti membersihkan rumah Mbahkung bersama Tante dan Pakde. Ibu dan Fatha langsung menuju rumah Mas Zaidan dan Mbak Aira, para sepupu Fatha. Matahari yang bersinar cerah membangkitkan semangat anak-anak kecil ini untuk segera mengeluarkan sepeda dari dalam rumah. Mereka mulai mengendarai sepeda di sepanjang jalan perumahan.


Tak berapa lama, azan zuhur berkumandang. Anak-anak bergegas menuju masjid untuk menunaikan salat berjamaah. Fatha meminta izin Ibu untuk bergabung bersama para sepupunya. Ibu menyetujui dan ikut mengantarkan Fatha. 

Masjid berjarak tak jauh dari perumahan. Kami tiba di sana hanya dalam waktu 2-3 menit jalan kaki. Fatha tertawa girang ketika melihat banyak anak lain yang sudah siap dengan sarung, peci, dan mukena masing-masing. Kami pun menuju tempat wudu. Mata Fatha tak lepas dari genangan air yang dibuat di depan pintu kamar mandi. Senyum dan tatapan matanya seakan meminta persetujuan Ibu untuk main di sana. Ibu pura-pura tak menanggapi dan mengajaknya masuk masjid. Hehehe..

Salat zuhur ditunaikan dengan kurang khusyuk karena Fatha sempat menangis. Pasalnya Fatha bertubrukan dengan Mas Zaidan saat berlarian di teras masjid. Belakangan, Ayah mengingatkan Fatha untuk tidak berlarian di masjid. "Masjid digunakan untuk salat dan mengaji ya, Nak."

Ketika akan pulang, Fatha mengingatkan Ibu untuk memasukkan uang ke dalam kotak infak. Alhamdulillah Fatha masih ingat kesepakatan yang kami buat beberapa hari yang lalu dan sebelumnya.


#Harike4
#KuliahBunsayIIP
#Tantangan10Hari
#Level8
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial

0 comment(s):

Beberapa tahun terakhir, May Day atau Hari Buruh menjadi salah satu hari yang diperingati secara nasional. Artinya, libur alias tanggal mer...

Beli Sepeda (Mengasah Kecerdasan Finansial Balita)

Beberapa tahun terakhir, May Day atau Hari Buruh menjadi salah satu hari yang diperingati secara nasional. Artinya, libur alias tanggal merah. Uti sudah menyampaikan beberapa hari sebelumnya pada kami bahwa beliau akan berwisata religi bersama teman-teman guru-nya.

Kami sekeluarga juga berencana akan berkunjung ke rumah Mbahkung. Itulah sebabnya, selepas maghrib Ibu mengajak Fatha pergi ke toko kue. Kami akan membeli brownies untuk Mbahkung dan bekal Uti piknik.

Saat akan keluar rumah, Fatha berpamitan pada Uti.

"Mau ke mana, Nang?" tanya Uti padanya. Dijawab dengan lantang dan tegas oleh Fatha,

"Beli sepeda, Uti Sayang."

Saya melongo. Uti tertawa terbahak-bahak. Rupanya rencana menabung untuk membeli sepeda sudah sangat kuat melekat dalam ingatan Fatha. Saya pun segera meralat. Menjelaskan padanya tentang kesepakatan kami bersama. Sepeda baru akan dibeli setelah tabungan cukup terkumpul dan jika Fatha makan lahap, bertambah tinggi, sehingga cukup kuat mengayuh sepeda. Hehehe..

Tugas Ibu untuk menjelaskan dengan sebaik-baiknya pada Fatha :)

Akhirnya malam itu kami berbelanja kue berdua. Sepanjang perjalanan kami ngobrol tentang tabungan dan air terjun. Dua hal yang sedang dipelajari Fatha. Kebetulan di pertengahan jalan kami melewati air terjun buatan dengan lampu yang warnanya bisa berubah.


Semoga Fatha paham dengan pembicaraan kami tentang prinsip menabung, bersabar, menunda keinginan, dan berikhtiar mengumpulkan uang saku :)



#Harike3
#KuliahBunsayIIP
#Tantangan10Hari
#Level8
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial

0 comment(s):