Home Top Ad

Responsive Ads Here

Search This Blog

Jadi ceritanya mas suami baru semangat-semangatnya dengan usaha barunya. Mohon doanya ya semua, semoga usaha baru ini berkah serta menjadik...

About the Kids (When You Want It The Most)

Jadi ceritanya mas suami baru semangat-semangatnya dengan usaha barunya. Mohon doanya ya semua, semoga usaha baru ini berkah serta menjadikan rizki melimpah dan bermanfaat. Nah, karena ada tambahan pekerjaan inilah, mas suami jadi makin sibuk dan susah dihubungi. Padahal saya tipe-tipe perempuan yang gampang terpancing emosi dan air mata kalau sudah merasa kurang perhatian. Untung saja mas suami membebaskan saya untuk melakukan guilty pleasure semacam nyalon dan shopping. Hanya saja akal sehat saya seringkali muncul, merasa kasihan dengan mas suami yang kerja keras banting tulang, mas tega ngabis-abisin uang yang udah jungkir-balik dikumpulkan. Pengalihan perhatian saya kemudian berubah ke hal-hal yang lebih produktif. Ya semacam mulai belajar menjahit, merajut kisah kasih asmara berdua selamanya dompet, tas, dan aksesoris lainnya.

Nah, kebetulan kemarin pas lagi sumpek-sumpeknya pikiran, saya sempat mampir ke toko alat jahit, trus kebelilah itu benang dan resliting buat dompet rajutan warna krem yang sedang on going dikerjakan. Ya, niatnya sih biar bisa bikin rajutan semacam Do*a punya, meski nanti hasil akhirnya tak tahulah seperti apa :p

Kembali ke masalah mancing-mancing emosi, sebenarnya ada satu lagi alasan saya mendadak mellow selain cari perhatian mas suami. Oke, apalagi kalau bukan masalah A-N-A-K…

Beruntung saya punya teman-teman yang senasib sepenanggungan yang perhatian dan selalu saling mendukung di saat-saat paling down kami. Dari obrolan dengan kawan-kawan inilah suatu ketika saya dipertemukan dengan blog Mbak Dian. Kesimpulan yang bisa saya ambil dari acara blog walking itu adalah setiap pasangan akan diberi anak atau tidak, termasuk jenis kelaminnya, adalah hak mutlak dari Tuhan. Mau kita berusaha semaksimal mungkin, dengan campur tangan siapa pun, keputusan akan diberi berapa anak, laki-laki atau perempuan, semua kembali pada Allah.  Pernyataan tentang hal itu sudah jelas-jelas temaktub dalam Al Quran Surat As Syuura ayat 49-50:

49. Milik Allah-lah kerajaan langit dan bumi; Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki, memberikan anak perempuan kepada siapa yang Dia kehendaki, dan memberikan anak laki-laki kepada siapa yang Dia kehendaki,

50. Atau Dia menganugerahkan jenis laki-laki dan perempuan, Dan menjadikan mandul siapa yang Dia kehendaki. Dia Maha Mengetahui lagi Mahakuasa.

Membaca dua ayat yang disampaikan Mbak Dian tersebut, membuat hati makin adem dan tenang. Meskipun untuk bisa mencapai taraf ketenangan dan kedamaian tertinggi sampai di titik “tidak memikirkan lagi kapan punya anak” dirasa masih sangat jauh untuk bisa dilakukan, setidaknya sekarang kami *saya, terutama* sudah mampu tersenyum dan menjawab dengan tenang jika ada orang-orang bawel perhatian menanyakan hal tersebut.

Siapa tahu, ya, siapa tahu, Tuhan menjawab pertanyaan itu segera :)

0 comment(s):