Home Top Ad

Responsive Ads Here

Search This Blog

Beberapa saat yang lalu saya sudah bercerita mengenai kegemaran saya membaca. Kali ini, sebelum mulai bercerita lagi, ada sebuah pengakuan y...

Catatan Hati (Kisah Asmanadians)

Beberapa saat yang lalu saya sudah bercerita mengenai kegemaran saya membaca. Kali ini, sebelum mulai bercerita lagi, ada sebuah pengakuan yang ingin saya buat.

Saya khilaf.

Setelah setumpuk buku Asma Nadia sudah terbeli beberapa minggu yang lalu, kali ini saya tak dapat menahan godaan untuk membeli salah satu buku Mbak Asma yang lain: Catatan Hati Pengantin.

Perasaan dan kesan yang saya dapat seusai membaca buku-buku Catatan Hati by Asma Nadia ini selalu serupa: perasaan khawatir, terharu, beruntung, sedih, dan beragam perasaan lain yang berujung pada satu hal, rasa syukur.
Ucapan syukur yang selalu muncul ketika membaca kisah-kisah sedih dan dramatis, yang selama ini hanya saya dapatkan lewat sinetron karena, alhamdulillah, keluarga besar mama papa adalah keluarga yang harmonis meski dengan segala permasalahannya. Rasa beruntung yang membuat saya makin merasa berempati dengan berbagai masalah yang dimiliki oleh keluarga lain. Rasa khawatir yang selalu terbersit ketika memikirkan keluarga yang baru saja saya dan suami bangun, mampukah bertahan dan menjadi semakin kokoh seiring berjalannya waktu? Mampukan keluarga kami menjadi tempat "pulang" yang selalu dirindukan setelah penat dirasakan akibat tekanan pekerjaan-dan-lain-lain? Bisakah kami selalu saling mendukung untuk menciptakan suasana terbaik bagi putra-putri kami nanti? Bisakah kami tetap setia dan tidak tergoda pada segala macam hal buruk di luar sana?

Yang jelas, banyak upaya yang dibutuhkan untuk menjawab "ya" pada semua pertanyaan di atas. Dan mengutip tagline pada sampul buku Catatan Hati Pengantin:
"Allah, mohon jadikan pendamping di dunia menjadi kekasih kami di surga nanti."

Aamiin...

0 comment(s):