Hari libur seperti biasa menjadi salah satu hari favorit kami sekeluarga. Saat itu saya dan suami bisa lepas dari rutinitas harian. Demi memenuhi tantangan kali ini sekaligus menumbuhkan kecintaan kami pada membaca, malam hari kami pilih sebagai waktu membaca bersama.
Ah iya, sayang sekali minggu ini Ayah Fatha harus kembali ke rantau lebih awal karena akan bertugas ke luar kota selama sepekan. Beliau harus mempersiapkan segala sesuatunya sehingga terpaksa skip acara membaca bersama di hari pertama.
Hari pertama membaca bersama, saya memilih buku karya Desi Anwar, salah seorang jurnalis ternama dari Indonesia. Bukunya yang berjudul "Faces & Places" ini merupakan kumpulan sembilan puluh artikel lepasnya mengenai tempat dan orang yang pernah ia jumpai selama perjalanan hidupnya.
Buku pertama yang saya pilih
Membaca buku ini membuat saya takjub dan tertular semangat menjelajahi belahan dunia lain dan mencari serpihan ilmu dan hikmah dari tokoh maupun kejadian yang kita temui.
Saya berhasil menamatkan dua bab berjudul "Menonton paus di Sydney" dan "Merauke -- Pertemuan di Perbatasan". Kisah yang pertama menceritakan pengalaman Desi Anwar menyaksikan pertunjukan kawanan paus di lautan terbuka. Di saat semua orang siap dengan kamera masing-masing, para paus tidak menampakkan diri. Mereka justru muncul ketika para penonton justru sedang tidak siap dengan alat rekam masing-masing. Kisah ini mengajarkan pada saya bahwa hal-hal terbaik dalam hidup kadang memang cukup untuk dinikmati, bukan untuk dipamerkan.
Cerita kedua adalah tentang Pak Ma'ruf, polisi di daerah perbatasan Merauke yang menikmati tugasnya dengan bercocok tanam dan membiarkan pengunjung menikmati hasilnya. Ia mengandalkan gado-gado jualan sang istri untuk merawal dan memelihara taman dan kebun yang ia kelola. Saya terkesan dengan dedikasi Pak Ma'ruf memanfaatkan lahan yang ada menjadi tempat yang indah dan berbuah.
Bab kedua yang sudah berhasil saya selesaikan
Membaca bersama Fatha ternyata tak kalah serunya. Selama ini kami membaca satu buku yang sama, Fatha mengamati gambar dan saya bercerita. Kali ini saya mencoba membuka buku pilihan saya dan Fatha saya minta memilih sendiri buku bacaannya. Ia mengambil buku berjudul "Suara Apa Itu?" yang sudah ia tempatkan pada rak bukunya.
Fatha asyik bercerita tentang Ayah yang mengendarai sepeda bersama Ibu dan anak-anaknya.
Fatha juga sudah mampu menebak nama-nama alat transportasi yang ada pada halaman terakhir buku tersebut.
Rangkuman bacaan hari kemarin kami kemas dalam Pohon Literasi di bawah ini. Ayah belum berhasil menamatkan bab pada buku yang ia baca. Semoga esok kami bertiga sama-sama bisa menambah satu helai daun pada ranting pohon kami.
Blog ini berisi kisah hidup, perjuangan, cerita-cerita manis, dan semua hal yang harus membuat saya lebih bersyukur. Meskipun saya percaya bahwa “tidak semua hal perlu di-publish”, namun keputusan telah dibuat untuk menuliskan pengalaman tersebut di blog ini agar semakin banyak orang yang membacanya. Semoga bisa memberikan manfaat untuk lebih banyak orang..
[…] membaca hari kedua, saya menghabiskan dua artikel Buku “Faces & Places” lanjutan hari kemarin. “Bertemu Sinterklas” adalah judul artikel yang pertama, menceritakan kisah Desi Anwar […]
The Saputros terdiri dari Ayah, Ibu, Fatha, dan Nadin. Ibu yang akan paling sering muncul di sini karena mendapat tugas dan kewajiban sebagai pemegang kunci rumah. Semoga kisah keluarga kami bermanfaat untuk pembaca..
Menulis adalah media untuk membangun konsentrasi. Sebagai orang yang sangat gampang terdistraksi, menulis memudahkan fokus pada apa yang sedang saya lakukan.
Menulis meminimalisir emosi negatif sehingga menghindarkan saya dari marah tanpa sebab dan sedih berlebihan. Suami sangat mendukung ikhtiar saya menulis apa saja, karena mengurangi waktu untuk kegiatan yang kurang bermanfaat. Semacam belanja online :)
Menulis membantu saya membangun portofolio untuk #elfathamirza. Ketika membutuhkan ide bermain bersamanya, saya bisa membuka-buka kembali halaman lama.
Menulis secara online merupakan salah satu ikhtiar saya untuk mengabadikan cerita dan kisah kami sekeluarga. Semoga bisa menjadi kenangan berharga untuk Ananda.
[…] membaca hari kedua, saya menghabiskan dua artikel Buku “Faces & Places” lanjutan hari kemarin. “Bertemu Sinterklas” adalah judul artikel yang pertama, menceritakan kisah Desi Anwar […]
ReplyDeleteSemangat fatha....
ReplyDeleteBuku ibu keren...
Terima kasih tante~
ReplyDelete