Kali ini permainan yang akan kami lakukan sangat menarik. Setiap anggota keluarga mendapatkan tantangan yang sama, yaitu membaca. Menarik, karena sebelum mulai, kami diminta untuk menuliskan reading tracker alias daftar buku yang akan dibaca. Jadi semacam menentukan rencana dan target bacaan yang akan dituntaskan selama 10 hari nanti.
Mumpung Ayah Fatha sedang ada di rumah, selepas kelas Bunsay berakhir, kami diskusikan judul-judul buku yang akan kami pilih. Supaya membaca terasa menyenangkan, ada dua kriteria yang kami telah tetapkan di awal, yaitu:
Topik bacaan adalah hal yang kami sukai. Jadi semangat membaca bisa muncul.
Dimulai dari buku yang tipis. Atau setidaknya buku yang jumlah halaman dalam satu babnya sedikit.
Kriteria di atas sebenarnya diperuntukkan bagi Ibu dan Ayah saja. Tentu saja karena Fatha masih belum bisa membaca sendiri. Jadi kami memberikannya pilihan beberapa buah buku, lalu Fatha memilih beberapa di antara banyak pilihan. Kita lihat saja bagaimana nanti Fatha akan menjalankan tantangan membaca ini.
Berikut ini daftar buku yang kami rencanakan akan dibaca selama 10 hari.
Sebelum benar-benar memulai perjalanan tantangan level 5, ada alasan yang harus saya sampaikan pada Ayah dan Fatha agar kami semua sepemikiran.
Mengapa perlu melakukan stimulasi membaca?
Ada beberapa tahapan yang perlu dilakukan agar anak menguasai keterampilan berbahasa dan mengembangkan kecerdasan literasinya.
Keterampilan mendengarkan. Anak sudah diperkenalkan dengan suara sejak masih dalam kandungan. Kata-kata dan suara yang sering ia dengar merupakan dasar kemampuan berbahasa yang pertama.
Kemampuan berbicara. Sebaiknya anak diperkenalkan dengan suara dan percakapan langsung dari mata ke mata, bukan melalui gawai. Mengapa? Sebab kemampuan berekspresi dan emosi tidak dapat ditransfer melalui layar.
Membaca. Aktivitas membaca merupakan bekal anak dapat menuangkan pikiran dalam bentuk tulisan. Membaca juga merupakan sarana utama mendapatkan ilmu.
Menulis. Kemampuan menulis tidak serta merta diperoleh begitu saja. Ada tiga tahapan panjang yang harus dilalui sebelumnya. Ketika anak sudah menyukai aktivitas mendengarkan, berbicara, dan membaca, maka ia sudah selangkah lebih dekat dengan kemampuan menulis.
Yang paling penting dari semua tahapan tersebut adalah anak menyukai dan menikmati prosesnya. Alasan inilah yang membuat saya dan Ayah Fatha berniat untuk menjalankan tantangan dengan sebaik-baiknya meskipun selama sepekan ini Ayah harus mengikuti rangkaian pertemuan kantor dengan jadwal padat merayap. Doakan saja kami dapat konsisten mengatur waktu dan menjalankan tantangan dengan bahagia.
Oh ya, setiap hari kami akan saling melaporkan seberapa pencapaian target yang sudah kami lakukan. Saya dan Fatha bertugas merekap kemajuan tersebut dalam Pohon Literasi yang sudah kami persiapkan batang dan dahannya. Tiap satu bab yang khatam, kami tulis dalam sepotong kertas dan kami tempelkan sebagai daun pada pohon tersebut.
InsyaAllah besok kami akan mulai melaporkan perkembangan tantangan yang sudah kami jalani. Semoga berhasil..
#HariKe1
#GameLevel5
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#ForThingstoChangeIMustChangeFirst
Bahan Bacaan
Materi Level 5 Program Bunda Sayang Batch #5 "menstimulasi Anak Suka Membaca". Institut Ibu Profesional. 2018.
Blog ini berisi kisah hidup, perjuangan, cerita-cerita manis, dan semua hal yang harus membuat saya lebih bersyukur. Meskipun saya percaya bahwa “tidak semua hal perlu di-publish”, namun keputusan telah dibuat untuk menuliskan pengalaman tersebut di blog ini agar semakin banyak orang yang membacanya. Semoga bisa memberikan manfaat untuk lebih banyak orang..
The Saputros terdiri dari Ayah, Ibu, Fatha, dan Nadin. Ibu yang akan paling sering muncul di sini karena mendapat tugas dan kewajiban sebagai pemegang kunci rumah. Semoga kisah keluarga kami bermanfaat untuk pembaca..
Menulis adalah media untuk membangun konsentrasi. Sebagai orang yang sangat gampang terdistraksi, menulis memudahkan fokus pada apa yang sedang saya lakukan.
Menulis meminimalisir emosi negatif sehingga menghindarkan saya dari marah tanpa sebab dan sedih berlebihan. Suami sangat mendukung ikhtiar saya menulis apa saja, karena mengurangi waktu untuk kegiatan yang kurang bermanfaat. Semacam belanja online :)
Menulis membantu saya membangun portofolio untuk #elfathamirza. Ketika membutuhkan ide bermain bersamanya, saya bisa membuka-buka kembali halaman lama.
Menulis secara online merupakan salah satu ikhtiar saya untuk mengabadikan cerita dan kisah kami sekeluarga. Semoga bisa menjadi kenangan berharga untuk Ananda.
0 comment(s):