Menyusui selama empat tahun terakhir rupanya jadi salah satu hal yang kusyukuri. Meskipun demikian, menyusui yang katanya natural tidak semudah itu dilalui. Tak segampang menempelkan payudara ke mulut bayi, lalu dia otomatis mengisap. Banyak perjuangan untuk belajar dan mencari cara agar seluruh rangkaian prosesnya berjalan lancar, dan berimbas pada peningkatan berat badan bayi sesuai kurva tumbuh.
Kembali teringat motivasi Bu Titik, konselor laktasi kesayanganku, pada saat aku belajar posisi dan pelekatan,
Menyusui itu proses yang panjang, sampai dua tahun lamanya. Jadi mesti benar tekniknya, supaya nyaman buat keduanya
Terlebih, dalam agamaku, menyusui adalah bagian dari kewajiban orang tua dan bernilai ibadah. Rasanya sangat sayang untuk dilewatkan.
Seiring berjalannya waktu, ketika Fatha dan Nadin melewati sebulan pertamanya, aku makin menikmati setiap aktivitas menyusui. Bahkan saat Fatha, aku begitu bersemangat memerah ASI untuk meningkatkan produksi ASI dan menyiapkan stok ketika harus meninggalkan Fatha bekerja.
Nah, bekal berikut ini selalu kusiapkan supaya lebih menikmati proses menyusui:
Hati yang bahagia akan menyababkan hormon oksitosin diproduksi secara optimal. Akibatnya, aliran ASI lancar. ASI booster sejatinya adalah mood booster. Segala sesuatu yang membuat gembira ibu, akan berpengaruh baik terhadap lancarnya aliran ASI. Bagiku, makan makanan favorit, nonton film yang menarik, bahkan sesimpel dipijat suami, bisa membuat ASI lancarrr.. Hihihi
Saat menyusui, sebisa mungkin fokus dengan Si Kecil. Rasanya, bayi bisa merasakan jika perhatian kita tidak seutuhnya untuknya. Saat menyusui dilakukan bersamaan dengan scrolling lini masa di ponsel, misalnya. Nadin sering protes dengan menggigit PD atau bahkan merebut si ponsel ini. Hihihi..
Bahkan pernah sekali waktu, ponsel yang sedang kupegang jatuh tepat mengenai kepala Nadin. Duh, rasanya bersalah sekali. Apalagi kemudian Kakak Fatha berujar,
"Ibu sih. Kasihan adek dong, Bu."
Sejak saat itu, sebisa mungkin aku hanya fokus pada Nadin saat bonding time berdua.
- Ajak Si Kecil berkomunikasi
Saat hanya berdua dengan Si Kecil merupakan priceless moment. Menatap matanya yang bulat, atau menikmati setiap isapannya, hingga tersengar suara cleguk-cleguk, pasti jadi momen yang akan dirindukan kelak. Apalagi ketika Si Kecil sudah bisa merespon ucapan kita, meski baru sekadar gumaman, atau tawa-tawa kecil.
Ini hal wajib juga saat kegiatan menyusui dilakukan. Jangan sampai tangan ibu cedera karena salah menopang tubuh, seperti yang pernah kualami. Rasa nyerinya membuat tak nyaman dan membuat aktivitas sehari-hari sulit dilakukan. Paling nyaman bagiku adalah posisi tidur menyamping, atau ketika harus menyusui dalam posisi duduk, bisa dipertimbangkan menggunakan bantal menyusui.
- Konsumsi makanan bergizi dan cukup istirahat
Karena menyusui bak sebuah rally atau maraton, di mana perjalanannya panjang, hingga dua tahun lamanya, maka menjaga asupan makanan dan minuman wajib hukumnya. Makanan bergizi akan menjaga ibu tetap fit, sehingga tak gampang sakit meskipun harus begadang setiap malam.
Semoga kita semua selalu diberikan kesehatan dan kelancaran menyusui hingga dua tahun ya buibu..
#pekanmenyusuisedunia
#NgasiYuk
#ngasiyukpeduliASI
#WABA2021
0 comment(s):