Tak terasa Program Bunda Sayang sudah memasuki level 3. Tema yang diusung pada level ini adalah melatih kecerdasan orang tua dan anak. Uniknya, pada tantangan kali ini kami harus terlebih dahulu membuat sebuah family project yang nantinya harus dilakukan bersama-sama dengan anggota keluarga lainnya. Selama menjalankan proyek keluarga, kami akan melaporkan jenis kecerdasan apa sajakah yang diasah melalui proyek tersebut.
Strategi yang disusun kurang lebih seperti gambar berikut.
Berdasarkan strategi tersebut, ada beberapa tahapan yang akan kami laksanakan untuk menuntaskan tantangan level ini:
Melakukan diskusi keluarga melalui family forum
Diskusi keluarga telah kami laksanakan hari kemarin, segera setelah mendapatkan materi mengenai kecerdasan anak. Kami ingin segera membicarakan tugas ini selagi materi masih segar dalam ingatan. Salah satu ciri family forum yaitu dilakukan dalam suasana santai misalnya saat snack time. Jadi kami mendiskusikan family project ini setelah kami bertiga selesai mandi dan siap menikmati kudapan sore.
Menetapkan family project
Saat diskusi tersebut, baik saya dan suami langsung sepakat mengenai tema proyek yang akan dikerjakan. Dalam kondisi tanpa asisten rumah tangga dan saya pun bekerja di ranah publik, maka saat ini kegiatan merapikan rumah berada di baris terakhir prioritas kami. Pikir kami, proyek ini bisa menjadi kesempatan bagi saya belajar lebih memperhatikan keteraturan isi rumah.
Berikut adalah contekan mengenai proyek keluarga yang akan segera kami eksekusi.
Tema besar proyek kali ini adalah Rumah Rapi. Tujuan kegiatannya adalah melakukan aktivitas membersihkan dan merapikan rumah dengan bahagia. Personel yang terlibat dalam aktivitas ini utamanya adalah saya dan Fatha. Bisa jadi saat Ayah Fatha mudik, beliau akan ikut terlibat.
Proyek Rumah Rapi tahap I ini rencananya akan kami lakukan selama 7 hari. Sasaran pembersihan pada tahap awal ini adalah kamar tidur. Beberapa target yang ingin kami capai adalah:
1. Pakaian tertata rapi di dalam lemari.
2. Buku-buku yang sedang tidak dibaca masuk ke dalam kontainer plastik untuk mencegah serangan jamur sedangkan buku yang sedang dibaca ditata pada rak buku. Khusus buku bacaan milik Fatha, tetap diletakkan dalm rak agar memudahkan ia mengambil dan mengembalikan.
3. Mainan Fatha tersimpan rapi di dalam kotak mainan jika sedang tidak digunakan. Selesai dimainkan, Fatha berkewajiban mengembalikan mainan ke dalam kotaknya.
Tidak menutup kemungkinan sasaran dan target akan ditambah jika ketiga poin di atas sudah terlaksana dengan baik.
Eksekusi
Dalam menjalankan tantangan proyek keluarga ini, ada 3 hal yang perlu dilakukan yaitu amati, terlibat, dan tulis.
Sebelum mengamati, kami sudah menentukan aspek perkembangan yang akan diamati melalui proyek keluarga ini, yaitu aspek kecerdasan. Jadi hal-hal yang akan kami amati meliputi bagaimana ia membangkitkan logika dasar dan nalar, mengasah rasa ingin tahu, memahami ekspresi bahasa ibu, belajar bersama alam, memiliki imaji positif tentang alam dan kehidupan serta proses belajar (kecerdasan intelektual), mengenal perasaannya sendiri saat emosi (bahagia, sedih, marah, kecewa, takut, benci) muncul (kecerdasan emosional), menumbuhkan rasa cinta pada Allah, mengenal ciptaan Allah, membangkitkan kesadaran Allah sebagai pencipta, pemberi rizki, pengasih, dan penyayang (kecerdasan spiritual), mengendalikan dirinya, serta bisa menerima jika tidak semua permintaannya dikabulkan (kecerdasan menghadapi tantangan).
Keterlibatan orang tua juga diperlukan agar kami pun turut aktif dan bersama-sama belajar. Setiap pengalaman yang didapatkan saat menjalankan proyek keluarga ditulis dan diabadikan baik berhasil maupun gagal. Saya memutuskan menuangkan cerita tersebut melalui blog ini sekaligus untuk menyusun portofolio perkembangan Fatha.
Terakhir, seperti pesan Pak Dodik dan Bu Septi mengenai proyek keluarga ini,
Lakukan apresiasi, bukan evaluasi.
Anak-anak belum memerlukan evaluasi. Cukup berikan penghargaan karena akan membuatnya lebih bersemangat menjalankan proyek keluarga. Catatan mengenai evaluasi cukup kita simpan dan menjadi bahan pembelajaran jika akan menjalankan proyek baru.
Semoga tantangan level ini berjalan lancar dan banyak ilmu baru yang kami pelajari bersama..
Bismillah..
#Hari1
#Tantangan10hari
#KuliahBundaSayang
#GameLevel3
#FamilyProject
#MyFamilyMyTeam
Sumber Bacaan
Materi Program Bunda Sayang Level 3 Batch 4. 2018.
Catatan Perak 2017 #1: FAMILY PROJECT. 2017. https://padepokanmargosari.com/2017/04/02/catatan-perak-2017-1-family-project/amp/
[…] Proyek Rumah Rapi hari terakhir belum dilaksanakan, saya mengajak Fatha bermain peran. Proyek-proyek sisipan beberapa […]
ReplyDelete[…] besar waktu pada tantangan kali ini kami habiskan dengan menjalankan Proyek Rumah Rapi. Meski awalnya ide dicetuskan oleh Ibu, Fatha ikut menjalankannya dengan baik. Bahkan setelah […]
ReplyDelete[…] bulan ini masih ada sangkut-pautnya dengan tantangan bulan lalu. Meningkatkan kecerdasan, salah satunya dengan memberikan stimulus pada anak agar terlatih aspek […]
ReplyDelete[…] ia lakukan. Cerita tentang merapikan mainan sebagai salah satu proyek keluarga kami bisa disimak di sini dan […]
ReplyDelete