Home Top Ad

Responsive Ads Here

Search This Blog

Acara bermain bersama Fatha menjadi salah satu aktivitas favorit saya. Saya merasa, ketika sedang bermain bersamanya, maka komunikasi dan k...

Rumah Rapi Day #3

Acara bermain bersama Fatha menjadi salah satu aktivitas favorit saya. Saya merasa, ketika sedang bermain bersamanya, maka komunikasi dan kontak mata bisa benar-benar intens. Maka ketika sedang duduk dengan Fatha, saya dan suami sepakat untuk meminimalisir kontak dengan ponsel. Kecuali dalam kondisi misalnya harus berkomunikasi dengan anggota keluarga lain. Dalam hal ini biasanya Fatha dilibatkan agar ia pun memahami bahwa fungsi utama ponsel adalah sebagai media komunikasi jarak jauh.

Sepertinya hal ini bisa jadi salah satu ide proyek keluarga beberapa saat nanti.

Kembali pada aktivitas bermain, setiba di rumah kemarin, Fatha mengajak saya duduk dan bermain bersama. Saya memberikannya pilihan hendak membaca (dibacakan) buku atau menyusun building blocks. Rupanya Fatha memilih yang kedua.

Saya membiarkannya mengambil kotak building blocks dan membawanya ke area bermain kami. Awalnya saya hendak membantunya membuka kotak mainannya namun saya putuskan untuk menahan diri dan mengamati bagaimana ia menyelesaikan masalahnya. Ternyata Fatha sudah cukup mahir membuka kunci pada kedua tepi tutup kontainer plastik.

Mulailah kami menyusun satu per satu bagian building blocks.

20181107_192012-01

Seperti biasa, hanya dalam waktu kurang dari 5 menit Fatha sudah bosan dengan building blocks ini. Ia sudah mulai melempar keping-keping mainannya dan hendak beralih pada mainan yang lain. Saatnya Proyek Rumah Rapi dimulai,

"Nak, mari kita bereskan mainannya.."

Fatha pun mulai memunguti satu per satu bagian building blocks dan memasukkannya ke dalam wadahnya.

20181107_192024-01

Di tengah aktivitas itu, Fatha sempat berhenti sejenak, memandang ke arah saya dengan ekspresi bertanya, dan jarinya menunjuk ke atas. Tanda ia sedang bertanya,

"Suara apakah gerangan itu, Bu?"

Saya berusaha menajamkan pendengaran. Rupanya tetes-tetes air hujan mulai berjatuhan. Saya mengajaknya membuka pintu ruang tamu dan mengamati rintik hujan yang perlahan deras.

"Itu namanya hujan, Nak. Air yang diturunkan Allah dari langit agar bumi makin subur. Tanaman bisa berbuah. Buahnya nanti kita makan dengan lahap."

Fatha menimpali dengan beberapa kata yang saya masih belum paham. Akhirnya kegiatan malam kemarin kami habiskan dengan "percakapan" tentang hujan. Saya juga memberinya kesempatan menyentuh tetesan air hujan dengan tangannya sambil menanyakan bagaimana sensasi rasanya di kulitnya.

Oh iya, beberapa saat terakhir ini, Fatha makin menunjukkan antusiasmenya pada alam sekitar. Ia akan mulai bertanya tentang apa saja di sekitarnya yang menurutnya menarik. Termasuk suara anjing menggonggong, cicak berdecak, katak mendengkung, suara sirine di kejauhan, dengung mesin motor atau mobil, atau bahkan suara detak jarum jam.

Pertanyaan-pertanyaan ini membuka kesempatan kami berdua untuk mulai bercerita. Meski banyak kata-kata yang ia ucapkan belum sepenuhnya saya pahami, saya dan suami sepakat untuk bertanya dan bercerita sebanyak mungkin pada Fatha. Kami berharap hal ini bisa mengasah kemampuan berbahasanya sekaligus membiasakannya terbuka pada kami sebagai orang tuanya.

#Hari5
#Tantangan10hari
#KuliahBundaSayang
#GameLevel3
#FamilyProject
#MyFamilyMyTeam

0 comment(s):