Sudah beberapa minggu belakangan ini saya jarang mendongeng untuk Fatha sebagai pengantar tidur. Kami lebih sering berinteraksi dengan saling "bercakap-cakap" sambil melakukan aktivitas menyusu. Padahal saya dan suami sudah sepakat untuk memperbanyak kontak Fatha dengan buku. Bukan untuk memaksanya bisa membaca di usia dini, melainkan untuk menumbuhkan kecintaannya terhadap buku.
Jadi semalam menjelang tidur, saya menawarkan Fatha untuk membaca buku bersama. Ia setuju dan bergegas memilih salah satu buku. Salah satu kebiasaan uniknya, ketika "membaca" buku baru, yang belum pernah dibukanya sama sekali, ia akan menunjukkan antusiasme terhadap halaman demi halaman buku. Sebaliknya, jika buku tersebut sudah dibacanya berulang kali, maka Fatha akan melompati beberapa halaman dan hingga halaman akhir dan beralih pada objek mainan lainnya.
Buku yang dipilihnya semalam berkisah tentang Sali, sang tokoh utama, yang belajar dari kecerobohannya dan menjadi lebih berhati-hati. Buku ini sudah beberapa kali dibuka Fatha sebelumnya. Di gambar pertama, Sali terlihat bermain-main dengan pisau dan mengumpamakannya sebagai pedang.
Beberapa kali Fatha menirukan kata "pedang". Ia bahkan sempat turun dari tempat tidur dan mengambil sisir di atas meja. Menurut pengamatannya, sisir itu mirip pedang. Saya tertawa dan memuji kejeliannya memperhatikan persamaan pisau dan sisir.
"Sama-sama punya gagang ya Nak. Itu, bagian yang Kak Fatha pegang," ujar saya.
Acara membaca buku tidak kami tuntaskan hingga halaman terakhir karena kemudian Fatha lebih tertarik dengan sisirnya dan mulai menyisir rambutnya. Beralih ke rambut ibunya. Ia tertawa-tawa geli menyentuh rambut saya dan mulai belajar mengenai konsep panjang-pendek melalui perbedaan panjang rambut kami.
Belum puas dengan sisir, Fatha kemudian mengeluarkan buku-buku cerita dari rumahnya. Ia mengambilkan saya satu per satu judul buku dan meminta saya kembali mendongengi dengan semua buku tadi.
"Nak, kalau semua buku ini dibaca, nanti waktu tidur Kak Fatha berkurang," saya pun melanjutkan dengan ucapan,
"Bukunya sudah selesai bertugas. Saatnya buku pulang ke rumahnya."
Kalimat ini sekaligus sebagai kode bahwa Proyek Rumah Rapi siap dijalankan.
Fatha kemudian mengambil buku dengan kedua tangannya dan meletakkannya kembali ke dalam kotak satu per satu. Saya memberikan tepuk tangan dan berterima kasih sebagai bentuk apresiasi atas kesediaannya menjalankan tugas sesuai aturan.
#Hari6
#Tantangan10hari
#KuliahBundaSayang
#GameLevel3
#FamilyProject
#MyFamilyMyTeam
0 comment(s):