Mengamati segala gerak-gerik dan perilaku Si Kecil memang menyenangkan. Ada saja ide kreatifnya untuk menciptakan permainannya sendiri. Di rumah, kami (saya, Ayah, dan Uti Fatha) sepakat untuk membiarkan Fatha menyentuh berbagai macam peralatan rumah tangga selama itu tidak membahayakan. Saya memperhatikan akhir-akhir ini kemampuan Fatha bertambah dengan pesat.
Selain sudah mampu menuang susu sendiri ke dalam gelas dengan berhati-hati, minum sendiri dengan gelas bergagang, serta berinisiatif mengelap sendiri tumpahan susu di lantai, rupanya ia sudah bisa minum vitamin resep dari bu dokter tanpa drama. Semalam saya takjub karena Fatha meminum sendiri asam folat dan sirup zat besi dari sendok dan melanjutkan dengan minum air putih.
Masya Allah, tabarokalloh..
Fatha memang sedang dalam fase meniru. Salah satu kebiasaan ayahnya yang baru-baru ini senang ia tiru adalah dipijat. Setelah aktivitas fisik yang melelahkan, Fatha merasa perlu pijatan, seperti yang ia lakukan kemarin.
Kali ini Fatha sudah memposisikan dirinya di atas tempat tidur dan meminta diambilkan "inyak" untuk "ijitin". Utinya yang gemas dengan ulah Fatha tersebut berkomentar,
"Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya," sambil mengeluarkan ponsel dan mulai memotret.
Fatha sudah bisa menyatakan pijatan ibu "enak" untuk badannya yang "pegal". Persis seperti ayahnya :)
Paginya seusai mandi, Fatha masih meminta dipijat. Sepertinya dia mulai ketagihan pijatan lembut ibunya. Hehehe..
Setelah mandi, biasanya keranjang atau ember berisi pakaian kotor akan kami bawa ke mesin cuci. Khusus pakaian dalam, batik, atau kerudung, kami akan mencucinya dengan tangan. Fatha sepertinya merekam baik hal tersebut. Jadi ketika saya mulai bersiap-siap untuk berangkat ke kantor, ia "membantu" dengan cara memilah-milah pakaiannya sendiri dan mulai dipisahkan dari pakaian ibunya. Bahkan Fatha sempat mempraktekkan cara kami mengucek pakaian.
Aktivitas terakhir pagi tadi, Fatha sempat melihat saya mengambil gunting untuk memotong benang yang terurai dari pakaian. Saya mengatakan padanya bahwa ia sudah memiliki guntingnya sendiri, gunting khusus anak-anak. Ia pun mulai mempraktekkan cara menggenggam gunting dan mulai belajar memotong kertas dengan menggunakan gunting tersebut. Memang Fatha belum bisa menggunting dengan rapi seperti seharusnya, namun ia sudah mulai mengenal bagaimana cara gunting bekerja.
Untuk beberapa aktivitas, biasanya ia meniru karena sebelumnya sudah sering mengamati kami para orang dewasa di sekitarnya melakukan hal serupa. Dalam hal ini ia menggunakan gaya belajar visual. Namun ada kalanya Fatha menirukan apa yang ia dengar, terutama untuk kata-kata yang sudah pernah ia dengar sebelumnya atau justru baru saja ia dengar. Dalam kasus ini, ia menggunakan gaya belajar auditori. Sedangkan gaya belajar kinestetik ia praktekkan saat mulai bermain peran atau menirukan aktivitas kami. Secara singkat, aktivitas yang ia lakukan di hari ke-8 ini bisa dilihat pada tabel di bawah ini.
Blog ini berisi kisah hidup, perjuangan, cerita-cerita manis, dan semua hal yang harus membuat saya lebih bersyukur. Meskipun saya percaya bahwa “tidak semua hal perlu di-publish”, namun keputusan telah dibuat untuk menuliskan pengalaman tersebut di blog ini agar semakin banyak orang yang membacanya. Semoga bisa memberikan manfaat untuk lebih banyak orang..
The Saputros terdiri dari Ayah, Ibu, Fatha, dan Nadin. Ibu yang akan paling sering muncul di sini karena mendapat tugas dan kewajiban sebagai pemegang kunci rumah. Semoga kisah keluarga kami bermanfaat untuk pembaca..
Menulis adalah media untuk membangun konsentrasi. Sebagai orang yang sangat gampang terdistraksi, menulis memudahkan fokus pada apa yang sedang saya lakukan.
Menulis meminimalisir emosi negatif sehingga menghindarkan saya dari marah tanpa sebab dan sedih berlebihan. Suami sangat mendukung ikhtiar saya menulis apa saja, karena mengurangi waktu untuk kegiatan yang kurang bermanfaat. Semacam belanja online :)
Menulis membantu saya membangun portofolio untuk #elfathamirza. Ketika membutuhkan ide bermain bersamanya, saya bisa membuka-buka kembali halaman lama.
Menulis secara online merupakan salah satu ikhtiar saya untuk mengabadikan cerita dan kisah kami sekeluarga. Semoga bisa menjadi kenangan berharga untuk Ananda.
0 comment(s):