Home Top Ad

Responsive Ads Here

Search This Blog

Beberapa bulan terakhir ini saya sering meninggalkan Fatha di rumah karena tuntutan tugas di ranah publik. Semakin bertambah usia Fatha, ...

Gaya Belajar Anak Day #2


Beberapa bulan terakhir ini saya sering meninggalkan Fatha di rumah karena tuntutan tugas di ranah publik. Semakin bertambah usia Fatha, ia semakin bisa diajak bekerja sama. Berdasarkan pengamatan, ia akan tenang selama saya berada jauh darinya apabila:
  1. Saya sudah berpamitan baik-baik dengannya. Sounding harus dilakukan beberapa saat sebelumnya. Saya menyampaikan dengan jelas alasan pergi dan menyebutkan batas waktu dengan tepat. Misalnya, "Ibu harus berangkat kerja selama 3 hari di Batam ya Nak. Jadi Kakak tidur dengan Uti dulu. Nanti malam dan besok malamnya lagi. InsyaAllah setelah dua malam tidur dengan Uti, malam berikutnya kita bersama lagi."
  2. Fatha melihat dan mengamati detail proses keberangkatan saya. Misalnya saya meninggalkan rumah saat hujan dengan membawa payung, kemudian dijemput mobil di tepi jalan. Saat Fatha mencari saya keesokan harinya, Uti dengan mudah menjawab, "Ibu kan kerja Dek. Ingat kemarin Ibu berangkat dengan payung?" Alhamdulillah ia lebih dapat memahami absennya saya di sisinya selama beberapa hari.
  3. Tidak sekali-kali melakukan video call kepada orang rumah. Pernah sekali karena rindu saya melakukan panggilan video melalui HP Uti. Fatha yang saat itu akan tidur jadi tak bisa terlelap. Berkali-kali meminta ponsel dan mencari-cari saya di kamar. Sejak saat itu, saya berusaha tidak menelepon Fatha. Setidaknya sampai nanti ia cukup paham bahwa wajah yang terlihat dan suara yang terdengar dari telepon tidak berarti orang tersebut ada di dekat kita.
  4. Stok ASI perah dalam jumlah cukup. Setidaknya setiap akan tidur, Fatha membutuhkan ASIP untuk merasa dekat dengan ibunya.
Sepulang dari tugas kantor, saya menyempatkan mampir ke toko buku untuk membeli buku yang menjadi incaran saya sejak lama. Buku suara. Ada beberapa pilihan, saya memilih buku yang berisi 7 lagu dengan notasi yang dilengkapi dengan xylophone, salah satu jenis alat musik pukul.

Saatnya bermain dengan Fatha, saya mengeluarkan buku tersebut dan saya sandingkan dengan majalah yang sudah pernah ia baca sebelumnya.




Awalnya Fatha mengamati kedua jenis bacaan tersebut. Tiada berapa lama ia meraih buku yang baru saja saya belikan. Kemungkinan besar karena baru sekali ini ia melihat xylophone, apalagi dalam kemasan yang menarik: berwarna-warni dan dilengkapi dengan buku bergambar.



Fatha sempat mengamati dan mengeksplorasi buku tersebut. Begitu menyentuh plat-plat logam pada xylophone, ia takjub karena muncul suara dengan nada-nada yang berbeda. Fatha pun langsung asyik memukul-mukul lempengan-lempengan berwarna-warni.






Berdasarkan pengamatan aktivitas hari ini, Fatha menunjukkan tipe visual dari ketertarikannya terhadap bentuk, gambar, dan warna. Tampaknya tipe auditori juga terlihat dari semangatnya memunculkan suara lewat pukulan-pukulan pada xylophone.





#harike3
#Tantangan10hari
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunSayIIP
#GameLevel4





0 comment(s):