Home Top Ad

Responsive Ads Here

Search This Blog

Akhir pekan merupakan quality time dalam hal komunikasi, terutama bersama Pak Suami. Pagi hari, selepas Fatha mandi, kami sudah menuju pas...

Komunikasi Produktif Day #9: Memilih Waktu dan Menjaga Intonasi Suara

Akhir pekan merupakan quality time dalam hal komunikasi, terutama bersama Pak Suami. Pagi hari, selepas Fatha mandi, kami sudah menuju pasar kaget di Jalan Lingkar dan berekreasi di sana.

Fatha tampak bahagia melihat arena bermain dan kereta-keretaan.
Kami sepakat belum memperbolehkan Fatha bermain lompat-lompatan di arena bermain karena tidak ada pendamping. Hanya anak-anak yang diperbolehkan masuk arena.

Setelah kami bertiga sarapan soto dan mencicipi es krim roll yang sudah saya idam-idamkan beberapa saat lamanya, Fatha tiba-tiba berteriak kegirangan melihat seekor kuda sedang menarik dokar. Dokar serupa dengan delman, hanya saja keretanya memiliki 2 roda, tidak sebanyak delman yang memiliki 4 buah roda.

Kami menghentikan Pak Kusir dan minta untuk diantar berkeliling Jalan Lingkar, di sepanjang area Pasar Kaget.

Awalnya Fatha terlihat menikmati kendaraanya. Suara ketuplak-ketuplak langkah kuda mungkin mengingatkannya pada mainan keledai karetnya di rumah. Lama-kelamaan tak terdengar suaranya, rupanya Fatha sudah terlelap.

20180923_092610.jpg

Sepulang dari Jalan Lingkar, dalam kondisi Fatha masih tidur, saya pikir merupakan waktu yang tepat bagi saya dan Pak Suami berdiskusi. Saya coba membuka percakapan, dan zonk. Beberapa kali Pak Suami tidak nyambung.

Ternyata Pak Suami mengaku sedang mengantuk.

Akhirnya pembicaraan saya tunda hingga kedua lelaki ini bangun tidur.

Di kesempatan lain sore harinya, saya keliru menggunakan intonasi suara saat sedang berbicara dengan Pak Suami. Alhamdulillah beliau mengingatkan saya dengan berkata, "tolong nada suaranya jangan terlalu tinggi."
Beliau masih ingat kata-kata saya sepuluh hari lalu untuk mempraktekkan komunikasi produktif di dalam keluarga. Suara Fatha yang bersenandung di kejauhan dan kata-kata Pak Suami berusan menyadarkan saya sehingga emosi negatif tidak jadi terpantik.

Sore itu komunikasi dengan suami kembali berjalan lancar dengan mempraktekkan kaidah "choose the right time" dan "7% verbal-38% intonasi suara-55% bahasa tubuh".

Terima kasih, Pak Suami, sudah rela bersabar mendidik dan menghadapi istrinya ☺

#hari9
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayang
#institutibuprofesional

3 comments:

  1. Alhamdulilah.... tepuk hebat untuk ibunya fatha yang selalu semangat belajar....lanjutkan sampai hari ke 17 ya mba

    ReplyDelete
  2. InsyaAllah mbak, semoga tetap konsisten dan istiqomah ya

    ReplyDelete
  3. […] Cerita singkat praktek komunikasi saya dengan Pak Suami dapat disimak di sini dan sini. […]

    ReplyDelete